Biografi Ning Winda Istri Gus Baha – Pesantren Sidogiri

  • Bagikan
Biografi Ning Winda Istri Gus Baha – Pesantren Sidogiri

Ning Winda adalah putri dari seorang kiai dari keluarga pesantren di Sidogiri, Pasuruan, Jawa Timur. Suaminya adalah seorang ulama bernama lengkap KH Ahmad Bahauddin Nursalim yang dikenal memiliki pribadi yang sangat sederhana.

Biografi Ning Winda Istri Gus Baha dari Pesantren Sidogiri – Ning Winda menikah pada tahun 2003, Ia merupakan putri dari Kiai Pesantren Sidogiri. Menurut Gus Baha setelah dirinya menikah dengan Ning Winda perjalanan hidupnya bisa dikatakan penuh kesederhanaan. Itu semua adalah perjuangan.

Gus Baha menjadi bagian dari keluarga besar ulama Lasem, dari Bani Mbah Abdurrahman Basyeiban atau Mbah Sambu. Setelah menyelesaikan pendidikannya di Sarang, Gus Baha menikah dengan seorang anak Kiai yang bernama Ning Winda pilihan pamannya dari keluarga Pondok Pesantren Sidogiri, Pasuruan, Jawa Timur.

Ning Winda Istri Gus Baha

Kesederhanaannya tak lepas dari kehidupannya bersama sang istri.  Konon setelah menikah, Gus Baha dan Ning Winda masih tinggal di Yogyakarta. Di sana mereka berdua menjalani kehidupan yang pas-pasan dan tinggal di rumah kontrakan yang sangat sederhana.

Bahkan, terkadang kiai kelahiran Rembang pada 15 Maret 1970 itu mengalami keterlambatan dalam membayar sewa. Setelah beberapa lama pindah dari Jogja, Gus Baha menjadi pengurus Pondok Pesantren, Kragan, Narukan, Rembang, Jawa Tengah.

Saat ini Gus Baha merupakan salah satu tokoh agama yang sangat populer khususnya di dunia Social Media. Salah satu hal yang menjadi faktor popularitasnya adalah kesederhanaan dan kecerdasan Gus Baha dalam bidang ilmu agama Islam yang mendalam. Bisnis

Gus Baha Menikahi Ning Winda

Sebelum melangsungkan lamaran, KH Ahmad Bahauddin Nursalim itu sempat mengatakan sesuatu kepada calon mertuanya. Sebelumnya, sosok Gus Baha merupakan salah satu ulama asal Rembang, Jawa Tengah.

Tokoh kelahiran 29 September 1970 ini merupakan santri salah satu kyai kharismatik yaitu KH. Maimun Zubair. Ciri khas ceramah yang ia gunakan adalah menggunakan bahasa Jawa. Ia menyampaikan dakwahnya tentang kajian dan diambil oleh beberapa creator media kemudian membagikannya melalui media sosial seperti Instagram.

Gus Baha adalah putra seorang ulama ahli Alquran dan juga pengurus LP3IA Pondok Pesantren Tahfidzul Qur’an, Kiai Nursalim al-Hafizh, dari Narukan, Kragan, Rembang. Dari silsilah keluarga ayahnya, Gus Baha merupakan generasi ke-4 ulama Al-Qur’an.

Demikian tulisan tentang Biografi Ning Winda Istri Gus Baha semoga bermanfaat, terimakasih.

Biografi Ning Winda Istri Gus Baha
Biografi Ning Winda Istri Gus Baha

Siapa nama istri Gus Bahaudin Nursalim?
Setelah menyelesaikan pendidikannya di Sarang, Gus Baha’ menikah dengan seorang anak Kiai yang bernama Ning Winda pilihan pamannya dari keluarga Pondok Pesantren Sidogiri, Pasuruan, Jawa Timur. Ada cerita menarik dengan pernikahan beliau.
Gus Baha punya anak berapa?
Di pesantren ini, ratusan santri belajar Al-Qur’an, tahfidz, dan berbagai kajian ilmu agama berdasarkan kitab kuning para ulama. Pasangan Gus Baha-Ning Winda dikaruniai tiga orang anak, satu putra dan dua putri. Mereka adalah Tasbiha Mahmida, putri sulung, lalu Hassan Tasbiha, dan Mila Tasbiha.
Ning jazil anak siapa?
Ning Jazil merupakan putri dari KH Abdul Hamid Baidlowi dan Nyai Hj Jamilah. Di lingkungan pesantren dan keluarga, tidak sedikit yang lebih suka menyebut Ning Anna dari pada panggilan Ning Jazil.
Gus Baha mengajar dimana?
Selain aktif mengaji, Gus Baha menjabat Ketua Lajnah Mushaf di Lembaga Tafsir Al-Quran Universitas Islam Indonesia (UII) Yogyakarta. Adapun Gus Baha juga mengasuh Pondok Pesantren Tahfidul Qur’an LP3IA dan sejak 2006 mengasuh pengajian tafsir Al-Quran di Bojonegoro, Jawa Timur.
Gus Baha ikut thoriqoh apa?
Cendekiawan Muslim KH Ahmad Bahauddin Nursalim atau yang lebih akrab disapa Gus Baha menjelaskan, tarekat itu semuanya baik, asalkan yang termasuk dalam kategori Thariqah al-Mu’tabarah. Diantaranya yaitu, Naqsyabandiyah, Qadariyah, Tijaniah, Syattariyah dan lain-lain.
Pendapat Gus Baha tentang nikah beda agama?
Rujukan Gus Baha soal pernikahan beda agama ini adalah Alquran Surah Al Maidah Ayat 5. Secara tekstual, kata Gus Baha, laki-laki muslim boleh menikah dengan seorang wanita Ahli Kitab yang berasal dari Yahudi dan Nasrani.

Apa hubungan Gus Baha dan Mbah Maimun?
Gus Baha atau yang bernama asli K.H. Ahmad Bahauddin adalah salah satu murid kesayangan dari mbah Moen (Kiai Maimun Zubair) yang saat ini juga populer di kanal YouTube.
Gus Baha apakah sudah haji?
Pendakwah Ahmad Bahauddin Nursalim alias Gus Baha ternyata tidak mau diberangkatkan haji oleh negara. Alasan Gus Baha menolak berangkat haji dari negara karena ingin mendidik umat agar tidak jadi mental penerima.
Gus Baha pengasuh Ponpes apa?
Gus Baha‘ merupakan putra dari seorang ulama pakar al-Qur’an dan juga pengasuh Pondok Pesantren Tahfidzul Qur’an LP3IA yang bernama KH. Nursalim al-Hafizh dari Narukan, Kecamatan Kragan, Kabupaten Rembang, Jawa Tengah.
Ngaji Gus Baha kemana ruh setelah kita mati?
Ketika ruh dicabut, maka jasad akan mati namun ruh tetap hidup. Dalam ajaran Islam disebutkan bahwa ruh pada hakikatnya akan tetap hidup meskipun jasad telah mati. Ruh yang tetap hidup tersebut akan melalui tahapan demi tahapan, sampai akhirnya dibangkitkan kembali pada hari kiamat.
Siapa mursyid tarekat Syadziliyah di Indonesia?
Sementara untuk di wilayah Sulawesi Tenggara, tarekat Syadziliyah ini dikembangkan oleh seorang tokoh mursyid muda, Kiai Nurkholis, S.Pd., bin Hudori, yang bermukim di Kabupaten Kolaka, Sulawesi Tenggara
Gus Baha apakah keturunan Sunan Kudus?
 KH Ahmad Bahauddin Nursalim atau Gus Baha diketahui memiliki nasab ke Walisongo. Dikenal sebagai pendakwah yang mudah dipahami, Gus Baha ternyata masih keturunan Sunan Kudus. Ulama ahli tafsir asal Rembang, Jawa Tengah tersebut selama ini dikenal dengan kesederhanaannya.

  • Bagikan

Respon (1)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *